Sabtu, 04 Juni 2011

PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN MAKHLUK HIDUP


Materi IPA kelas 6 SD

PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN MAKHLUK HIDUP

Setiap makhluk hidup baik tumbuhan ataupun hewan mempunyai kemampuan untuk tumbuh dan berkembang. Pernahkah kalian perhatikan mengapa seorang bayi mungil dapat berubah menjadi anak kecil dan akhirnya berubah menjadi orang dewasa? Atau, anak kucing yang semula kecil dengan rambutnya yang halus dapat berubah menjadi kucing dewasa dengan rambutnya yang tampak telah berubah.

Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
Demikian pula halnya dengan tanaman mangga, rambutan, atau jeruk yang semula kecil dapat berubah menjadi pohon yang tinggi dan besar dengan buahnya yang lebat. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu proses dimana keduanya berjalan berdampingan. Dengan demikian proses pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Tetapi jika kita pahami dari kata pertumbuhan dan perkembangan ada perbedaan yang mendasar. Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan biologis yang terjadi pada makhluk hidup berupa perubahan ukuran yang bersifat irreversible. Bersifat irreversible artinya tidak berubah kembali ke asal, karena adanya penambahan substansi dan perubahan bentuk yang terjadi saat proses pertumbuhan. Dalam pertumbuhan terjadi pertambahan ukuran, volume, panjang (tinggi), dan pertambahan massa.

Hal ini dapat diperlihatkan pada manusia saat baru dilahirkan, panjang tubuh bayi sekitar 45 cm dan massa tubuhnya kira-kira 3 kg. setelah mengalami pertumbuhan, terjadilah pertambahan panjang dan massa tubuh pada sang bayi tersebut. Manusia dan hewan umumnya memiliki periode pertumbuhan yang terbatas, artinya pada periode tertentu tidak terjadi proses pertumbuhan lagi. Tetapi tumbuhan dapat mengalami pertumbuhan sepanjang hidupnya.

Pertumbuhan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Bersifat kuantitatif (dapat dihitung atau dinyatakan dengan satuan bilangan).
b. Terdapat pada jaringan meristem (untuk tumbuhan).
c. Reproduksi secara mitosis.

Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna pada makhluk hidup. Adapun ciri-ciri perkembangan adalah sebagai berikut:

a. Bersifat kualitatif (tidak dapat diukur).
b. Terdapat pada alat perkembangbiakan/reproduksi.
c. Reproduksi secara meiosis.
Contoh dari perkembangan antara lain: terbentuknya bunga.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh faktor dalam (internal) maupun faktor luar (eksternal).

1. Faktor Dalam (internal)

Faktor dalam (internal) merupakan faktor yang berasal dari dalam tubuh makhluk hidup itu sendiri. Faktor-faktor yang termasuk ke dalam faktor dalam (internal) antaran lain sebagai berikut :

a. Gen (Genetik)

Gen merupakan sifat yang tidak tampak dari luar. Gen terbentuk dari sejumlah asam nukleat yang tersusun dalam makromolekul yang disebut DNA. Gen berfungsi sebagai pembawa faktor keturunan, sehingga sifat yang dimiliki oleh induk akan diturunkan kepada keturunannya.

Masing-masing jenis (species), bahkan masing-masing individu memiliki gen untuk sifat tertentu seperti: cepat tumbuh, berbatang tinggi, berbatang pendek, berbuah lebat, berbuah jarang.

b. Hormon

Hormon-hormon yang berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, antara lain :

1) Hormon Pertumbuhan
Hormon merupakan senyawa organik pada manusia dan sebagian hewan. Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang merupakan kelenjar buntu. Hormon mempengaruhi reproduksi, metabolisme, serta perumbuhan dan perkembangan. Hormon pertumbuhan merupakan hormon yang memacu pertumbuhan. Pada tumbuhan seperti

a. Auksin :
• Banyak terdapat pada ujung koleoptil
• Mendorong pemanjangan batang/pucuk
• Merangsang pertumbuhan akar adventif pada batang/stek batang
• Memacu dominasi tunas apikal (tunas diujung batang)

b. Giberelin :
• Memacu pertumbuhan batang
• Merangsang perkecambahan biji dan tunas
• Merangsang pembentukan bunga
• Merangsang perkembangan buah tanpa biji (partenokarpi)

c. Sitokinin :
• Memacu pembelahan sel dan pembentukan organ
• Menunda penuaan
• Memacu perkembangan kuncup samping
• Memacu perbesaran sel pada kotiledon dikotil.

d. Asam Absisat (ABA) :
• Menghambat pertumbuhan (Dormancy)
• Memacu pengguguran daun, bunga, dan buah

e. Gas Etilene :
Mempercepat pematangan buah, merangsang pembungaan, merangsang penuaan dan pengguguran daun serta menghambat pemanjangan batang.

2) Hormon Penghambat Pertumbuhan
Hormon penghambat pertumbuhan merupakan hormon yang berfungsi untuk menghentikan aktivitas pertumbuhan dan perkembangan dan sering dikenal dengan istilah fitohormon. Suatu keadaan dimana tidak terjadi kegiatan (aktivitas) pertumbuhan dan perkembangan disebut dorman.

3) Hormon Pembentuk Organ Tubuh
Hormon pembentuk organ tubuh merupakan hormon yang berfungsi untuk merangsang pembentukan organ tubuh. Pada tumbuhan, misalnya hormon Rhizokalin berfungsi untuk merangsang pembentukan akar. Kaulokalin, Filokalin, dan Antokalin merupakan hormon yang membantu pula dalam pembentukan organ.
- Rhizokalin = akar
- Filokalin = daun
- Kaulokalin = batang
- Anthokalin = bunga

4) Hormon Luka
Hormon luka merupakan hormon yang merangsang terbentuknya jaringan baru dari bagian tepi luka yang kemudian akan menutupinya. Pada tumbuhan misalnya, asam traumalin akan membentuk jaringan kalus yang akan menutupi luka.

5) Hormon pada manusia
Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin (kelenjar buntu) dan dibawa oleh darah ke organ sasaran sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan termasuk manusia.

a. Kelenjar Hipofisis Menghasilkan
• Somatotrof – Mempengaruhi pertumbuhan
• Tirotropin – Mempengaruhi kerja kelenjar tiroid
• Prolaktin – Mempengaruhi pengeluaran air susu
• Gonadotropin – Mempengaruhi kerja kelenjar kelamin
• ACTH – Mempengaruhi kerja kelenjar Adrenalin
• ADH – Mempengaruhi pengeluaran urine
• Oksitosin – Mempengaruhi kontraksi otot rahim saat melahirkan
b. Tiroid menghasilkan Tiroksin : Mengatur metabolisme zat dan pertumbuhan.
c. Paratiroid menghasilkan Parathormon : Mengatur kadar kalsium dalam darah.
d. Adrenalin menghasilkan Adrenalin : Mengatur kadar gula darah dengan mengubah glikogen menjadi glukosa.
e. Pankreas menghasilkan Insulin : Mengatur kadar gula darah dengan mengubah glukosa menjadi glikogen.
f. Testis menghasilkan Testosteron : Mempengaruhi ciri-ciri kelamin sekunder pria.
g. Ovarium menghasilkan Estrogen dan Progresteron : Mempengaruhi ciri-ciri kelamin sekunder wanita.

2. Faktor Luar (eksternal)
Faktor luar (eksternal) merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar tubuh makhluk hidup itu sendiri.
Faktor-faktor yang termasuk ke dalam faktor luar (eksternal) antara lain sebagai berikut:

a. Makanan (Nutrisi)

Makanan merupakan faktor utama untuk pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Makanan adalah bahan baku yang kemudian akan diproses pada peristiwa metabolisme sehingga menghasilkan energi. Energi sangat diperlukan untuk pertumbuhan.

Pada tumbuhan, makanannya berupa zat dan mineral (unsur hara) yang terkandung di dalam tanah. Tumbuhan akan mengalami gangguan pertumbuhan (abnormal) jika kekurangan zat dan mineral (unsur hara).
Fungsi nutrisi diantanya adalah sebagai bahan pembangun tubuh makhluk hidup. Nutrisi bagi sebagian besar hewan dan manusia dapat berupa protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Protein merupakan bahan pembangun sel-sel tubuh.

b. Suhu

Setiap makhluk hidup memiliki batas toleransi pada suhu. Jika suhu lingkungan terlalu dingin atau terlalu panas, maka makhluk hidup tidak dapat tumbuh dan berkembang sempurna. Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C sampai dengan 37°C.

Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti. Setiap species tumbuhan umumnya memiliki suhu optimum yang berbeda-beda. Pada suhu yang optimum, suatu species tumbuhan mengalami pertumbuhan dan perkembangan dengan baik. Suhu udara mempengaruhi semua kegiatan tumbuhan yang berkaitan dengan proses pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan (transpirasi) dan pernapasan (respirasi).

Tanaman yang memiliki bunga indah di daerah bersuhu dingin (pegunungan) bila ditanam di daerah bersuhu panas maka pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut akan terhambat, bahkan tidak berbunga.

c. Cahaya (Sinar)

Cahaya (sinar) sangat dibutuhkan untuk kehidupan, terutama cahaya matahari. Semua makhluk hidup membutuhkan cahaya matahari. Misalnya tumbuhan hijau membutuhkan cahaya matahari untuk mendukung proses fotosintesis. Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar mentari dapat menghambat proses pertumbuhan.

d. Kelembaban

Sampai batas-batas tertentu, tanah dan udara yang lembab berepengaruh baik terhadap pertumbuhan tanaman. Hali ini karena air yang dapat diserap tanaman lebih banyak dan lebih sedikit air yang diuapkan sehingga menyebabkan pembentangan sel-sel. Dengan demikian sel-sel tanaman akan lebih cepat mencapai ukuran yang maksimum.

Faktor-faktor lingkungan tersebut di atas yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman bersifat kompleks. Faktor-faktor tersebut tidak bekerja sendiri-sendiri, tetapi merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi dalam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.